Didalam lingkaran yang tak berwarna ini,
Mencari sisa serpihan untuk jalan kembali pulang.
Tapi tak kutemukan serpihannya..
Hanya terus menapaki keliling dari lingkaran tak berwarna ini,
Tidak sekali aku mencoba mewarnainya lagi,
Tapi lalu tenggelam kedalam lingkaran yg tak berwarna ini..
Terkadang ada sedikit cahaya yang menyilaukan
Menerobos dinding lingkaran yang tak berwarna ini,
Aku sedikit tahu warna cahaya ini,
bukan merah, jingga seperti matahari terbenam,
hanya sesekali cahaya itu datang,
tapi cukup membuat hatiku sedikit tenang..
Atau….
Kupecahkan saja lingkaran yang tak berwarna ini ?
Agar aku bisa melihat pelangi lagi?
Menemukan jalan pulangku lagi?
Andai waktu bisa diputar…
Andai saja….
Lelah, dan kucoba membuat lingkaran kecilku sendiri..
Duduk bersimpuh didalam sini,
Menunggu keajaiban..
Sampai datang kematianku..
11 komentar:
pertamaaxx...
judulnya serem ya....bagus puisinya...
Dalam banget... :D
Salam sayang dari BURUNG HANTU... Cuit... Cuit... Cuit...
oooohhh tidak.... please send someone to help me... please
@Nit Not: hehe, ngalahin seremnya si merah ya?? :)
@Denuzz: Laut kaliii:D
@Naruto: oooohhh tidak.. dahsyat banget komentnya,hehe..
seremm hehe tapi kita harus siap2 sih kan g tau kita mati kapan :D
Setuju Kang, seremm:)
seremmmm
tp manusia mmg harus siap ketika kematian itu datang
Setiap itu sudah dijanjikan utk mendapatkan keajaiban dlm hidupnya dan semoga keajaiban itu datang dan mampu merubah keadaan yg menghimpit ini..
do'a dan bersujud adalah hal yg harus kita lakukan ..
@debhoy: iya dheb, siap gerak:)
@Iif: Amiiinnn.....
Semoga keajaiban yang kau tunggu akan datang sebelum hari ajib (akherat) tiba.
Kadang senyuman jua bisa datangkan keajaiban, bisa membuka sekaligus menutup jalan. Silakan dicoba..:d
kalau komentar ini tak nyambung, berarti puisi-mu memang tak butuh komentar dan penafsiran.
@bangangan: thanks bang, amiinn
Post a Comment